Salah satu program yang dijalankan oleh Baitul Mal Aceh adalah Program Pelatihan peningkatan soft skill. Program pelatihan peningkatan soft skill merupakan program yang hanya diberikan dengan memprioritaskan keluarga kurang mampu atau keluarga yang berpenghasilan dibawah upah minimum provinsi. Tulisan ini mendeskripsikan persoalan sistem pengelolaan dana infaq pada Baitul Mal Aceh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebijakan manajamen Baitul Mal Aceh dalam mengalokasikan dana infaq untuk kegiatan pelatihan, untuk mengetahui kreteria dan rekrutmen peserta pelatihan dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengembangan usaha pasca pelatihan pada Baitul Mal Aceh. Penelitian menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian dana Infaq yang dialokasikan kepada mustahiq merupakan termasuk dana infaq yang bersifat konsumtif. Infaq tersebut berbentuk program pelatihan peningkatan soft skill yang di peruntukan bagi keluarga kurang mampu atau keluarga yang berpenghasilan dibawah upah minimum provinsi yang bertujuan untuk membantu masayarakat meningkatkan skill dan mengaplikasikannya pada usaha yang di geluti sehingga mampu memperbaiki kualitas kesejahteraan dengan pendapatan yang lebih besar dari usaha yang digeluti berdasarkan pelatihan yang diikutinnya. Pendistribusian infaq ini melalui beberapa proses yakni proses perencanaan, pelaksanaan, dan pendistribusian. Penilaian tingkat keberhasilan pasca pelatihan dapat dinilai dengan adanya indikator-indikator yang menentukan sejauh mana tingkat keberhasilan. Adapun indikator-indikatornya yakni Meningkatnya keterampilan dan kualitas kerja serta kepuasan para peserta, Meningkatnya keterampilan dan kualitas kerja serta kepuasan para peserta, Berkembangnya usaha para peserta, Meningkatnya pengetahuan para peseta sesuai dengan bidang masing-masing, dan Meningkatnya kualitas hidup dan perekonomi para peserta.