TANTANGAN BUDAYA PEMAMANAN DALAM MASYARAKAT ALAS DI ACEH TENGGARA

Muslim, 200501019 (2025) TANTANGAN BUDAYA PEMAMANAN DALAM MASYARAKAT ALAS DI ACEH TENGGARA. Other thesis, UIN AR-RANIRY BANDA ACEH.

[thumbnail of TANTANGAN BUDAYA PEMAMANAN DALAM  MASYARAKAT ALAS] Text (TANTANGAN BUDAYA PEMAMANAN DALAM MASYARAKAT ALAS)
Skripsi_lim (1)_removed.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)
[thumbnail of TANTANGAN BUDAYA PEMAMANAN DALAM  MASYARAKAT ALAS] Text (TANTANGAN BUDAYA PEMAMANAN DALAM MASYARAKAT ALAS)
Skripsi_lim (1).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Kata Kunci: Tantangan, Budaya Pemamanan, Masyarakat Alas, Aceh Tenggara.
Skripsi ini berjudul “Tantangan Budaya Pemamanan dalam Masyarakat Alas di Aceh Tenggara”. Pemamanan merupakan salah satu tradisi kebudayaan yang dilakukan oleh masyarakat suku Alas dalam setiap acara pesta, baik pesta pernikahan maupun sunat rasul anak laki-laki dan perempuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan budaya pemamanan, persoalan yang dihadapi masyarakat dalam melaksanakan budaya pemamanan, serta solusi terhadap budaya pemamanan yang dilakukan masyarakat Aceh Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi pemamanan memiliki beberapa prosesi sebelum memasuki pada acara inti yaitu : ngateken tebeghas (pemberitahuan), acara titah perintah (perintah), mbagah pemamanan (mengundang pemamanan), persiapan menyambut pemamanan, dan persiapan pihak pemamanan ketika datang menghadiri acara. Persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam pelaksanaan pemamanan adalah persoalan biaya yang menghabiskan cukup banyak uang dalam mempersiapkan berbagai bahan dan kebutuhan untuk mendukung pelaksanaan pemamanan agar berjalan, baik dan lancar, seorang paman bahkan rela memaksa dirinya untuk memenuhi dan menyanggupi keinginan saudara perempuannya dan keponakannya. Adapun solusi terhadap budaya pemamanan yang dirasa memberatkan dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pelaksanaan tradisi pemamanan dan mengurangi tuntutan orang yang diundang, terutama dari segi finansial dan waktu, tanpa menghilangkan esensi budaya yang ada perbaikan ini tentunya bisa disepakati bermusyawarah bersama para pemangku adat dan masyarakat setempat. Dari paparam di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi pemamanan memiliki beberapa tahapan prosesi sebelum acara inti, namun menghadapi kendala utama berupa tingginya biaya pelaksanaan. Masyarakat, terutama pihak paman, sering merasa terbebani secara finansial. Solusi yang diusulkan adalah memperbaiki pelaksanaan tradisi dengan mengurangi tuntutan finansial dan waktu, tanpa menghilangkan esensi budaya, melalui musyawarah bersama antara pemangku adat dan masyarakat.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 900 Geography and History > 901 Filsafat dan teori sejarah
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Muslim Muslim
Date Deposited: 17 Jan 2025 09:19
Last Modified: 17 Jan 2025 09:19
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/42325

Actions (login required)

View Item
View Item