Penelitian ini mengangkat permasalahan menyangkut Self-Harm pada remaja putri di Desa Rukoh Kota Banda Aceh. Self-harm, juga dikenal sebagai self-injury atau self-mutilation, mengacu pada tindakan yang disengaja yang menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri tanpa niat untuk mati. Perilaku ini sering kali merupakan mekanisme penanggulangan tekanan emosional, kecemasan, depresi, atau trauma. Individu yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri mungkin menggunakan berbagai metode, seperti memotong, membakar, atau memukul diri sendiri, sebagai cara untuk melepaskan ketegangan, mendapatkan rasa kendali, atau mengungkapkan perasaan yang sulit mereka komunikasikan. Meskipun memberikan bantuan sementara, tindakan menyakiti diri sendiri dapat menimbulkan konsekuensi fisik dan psikologis yang serius. Memahami penyebab mendasar dan memberikan dukungan serta intervensi yang tepat sangat penting dalam membantu individu yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri untuk mengembangkan strategi penanggulangan yang lebih sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa, faktor-faktor dan jenis-jenis self harm yang dilakukan remaja putri. Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Peneliti mengunakan metode kualitatif langsung turun lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Karena kecewa terhadap diri sendiri, karena mood nya berubah-ubah, dan penyebabnya karena dendam terhadap orang tua yang tidak pernah adil memperlakukan anak.