Di Kota Banda Aceh, penggunaan media sosial di kalangan penyandang disabilitas semakin berkembang. Para aktivis disabilitas di kota ini semakin memanfaatkan platform media sosial untuk berkomunikasi, menyebarkan informasi, dan memperjuangkan hak-hak mereka. Aktivisme digital ini tidak hanya melibatkan individu penyandang disabilitas, tetapi juga komunitas-komunitas disabilitas yang semakin terstruktur, berupaya untuk mendorong perubahan sosial yang lebih inklusif dan dapat diakses oleh semua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Aktivis Penyandang Disabilitas di Sosial Media Kota Banda Aceh dalam memperjuangkan hak-hak mereka serta mendorong perubahan sosial yang lebih inklusif. Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, media sosial telah menjadi platform penting bagi penyandang disabilitas untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan menyuarakan perjuangan mereka.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pemeriksan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivis penyandang disabilitas di Kota Banda Aceh memanfaatkan media sosial untuk membangun jaringan dukungan, meningkatkan kesadaran publik tentang isu disabilitas, serta memperjuangkan aksesibilitas dan inklusivitas dalam berbagai aspek kehidupan. Aktivisme digital ini juga memperlihatkan adanya kolaborasi antara individu dan komunitas disabilitas dalam menciptakan ruang yang lebih terbuka dan adil bagi penyandang disabilitas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pemahaman tentang peran media sosial dalam gerakan sosial, khususnya di kalangan penyandang disabilitas, serta memberikan rekomendasi bagi peningkatan keberdayaan mereka di era digital. Hasil penelitian menunnjukkan bahwa sosial media menjadi platform yang efektif bagi aktivis penyandang disabilitas untuk menyuarakan hak-hak mereka dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas. Aktivis ini memanfaatkan berbagai media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter untuk mengedukasi publik, mempengaruhi kebijakan, serta memperjuangkan inklusi sosial. Selain itu, mereka juga berperan dalam memperbaiki persepsi masyarakat terhadap penyandang disabilitas dan memperjuangkan kesetaraan dalam berbagai sektor kehidupan. Meskipun demikian, tantangan seperti keterbatasan akses teknologi dan stigma sosial masih menjadi hambatan yang harus dihadapi.secara keseluruhan, peran aktivis penyandang disabilitas di media sosial Kota Banda Aceh terbukti sangat berpengaruh dalam menciptakan perubahan sosial yang lebih inklusif dan memberdayakan kelompok disabilitas dalam masyarakat.