Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan ialah kurangnya ketersediaan bahan ajar seperti modul sehingga menyebabkan kurangnya peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran mengakibatkan merosotnya pendidikan di Indonesia. Kurangnya media pembelajaran fisika juga menjadi hambatan dalam mencapai pemahaman tentang konsep-konsep fisika yang diajarkan, dibuktikan dengan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan terdapat 20 orang siswa yang menyatakan pembelajaran fisika materi gerak lurus tergolong sangat sulit dan tidak adanya modul yang bersifat mandiri. Dari persoalan tersebut dilakukan penelitian dan pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis SETS pada materi gerak lurus untuk peserta didik kelas X tingkat SMA/MA. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk desain dan menganalisis kelayakan modul. Metode yang digunakan adalah Research and Development dengan menggunakan model 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan. Model 4D memiliki beberapa tahapan yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (disseminate). Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar validasi ahli yang terdiri dari validasi ahli media dan validasi ahli materi. Desain modul dibuat dengan model 4D sehingga dari hasil validasi 3 orang ahli media didapatkan persentase kelayakan 93% berkategori sangat layak sedangkan hasil validasi 3 orang ahli materi dengan persentase kelayakan 76,83% berkategori layak. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi diperoleh persentase keseluruhan kelayakan 84,91% dapat disimpulkan bahwa modul ajar fisika berbasis SETS pada materi gerak lurus tingkat SMA/MA sebagai sumber belajar peserta didik sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran.