Pemberantasan buta huruf Al-Qur’an merupakan tantangan signifikan di masyarakat modern, khususnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya pemberantasan buta huruf Al-Qur’an yang dilakukan oleh LT3Q Elmas’udy Banda Aceh, termasuk pelaksanaan program, faktor pendukung, dan hambatan yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan melibatkan pengajar dan peserta program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LT3Q Elmas’udy berhasil menjalankan program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an melalui metode CBUSA (Cara Belajar Ustadz-Ustadzah dan Santri Aktif) yang mencakup tahapan pengenalan huruf hijaiyah, membaca suku kata, hingga membaca ayat Al-Qur’an dengan tajwid. Program- program unggulan seperti Klinik Al-Fatihah, Belajar Satu Hari Satu Ayat, dan Daurah Tajwid juga memberikan dampak positif, dengan lebih dari 4.300 peserta telah merasakan manfaatnya hingga tahun 2024. Faktor pendukung keberhasilan meliputi komitmen pengajar, metode pembelajaran yang efektif, dukungan masyarakat, serta lingkungan belajar yang kondusif. Namun, LT3Q menghadapi hambatan seperti keterbatasan tenaga pengajar, fasilitas yang belum memadai, serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membaca Al-Qur’an.