Sebagai upaya untuk melestarikan budaya Aceh dan menanamkan nilai-nilai budaya Aceh pada anak usia dini, Pemerintah Kota Banda Aceh meluncurkan program “Satu hari berbudaya Aceh” yang dilaksanakan di tingkat taman kanak-kanak (TK) dikarenakan anak-anak tidak bisa berbicara menggunakan bahasa Aceh dalam kegiatan sehari-hari, dan juga tidak mengenal lagi nilai-nilai budaya Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pelaksanaan Penanaman Nilai Budaya pada Anak Usia Dini Melalui Program “Satu hari berbudaya Aceh” di TK PEMDA Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dengan dua guru kelas dan kepala sekolah, lembar observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menyusun kegiatan untuk program “Satu hari berbudaya Aceh” ini secara maksimal melalui pengenalan budaya seperti mengenalkan bahasa Aceh, adat istiadat, dan makanan khas Aceh. Kemudian keterlibatan langsung anak dalam aktivitas, dan evaluasi pada akhir pembelajaran. Kemudian pada pelaksanaan program tersebut, ditemukan kendala yang meliputi konsentrasi anak yang terganggu dan adanya kegiatan lain ketika proses pelaksanaan program tersebut. Program “Satu Hari Berbudaya Aceh” terbukti berkonstribusi dalam menanamkan nilai budaya Aceh sekaligus mendukung Pendidikan karakter anak usia dini.