Pola Adaptasi Budaya Dalam Adat Perkawinan dan Kematian Masyarakat Jawa dan Aceh (Studi Kasus Gampong Sukadamai Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besa

Mainia Sarah, 200501030 (2025) Pola Adaptasi Budaya Dalam Adat Perkawinan dan Kematian Masyarakat Jawa dan Aceh (Studi Kasus Gampong Sukadamai Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besa. Masters thesis, UIN Ar-raniry.

[thumbnail of Adaptasi, Budaya, Etnis Jawa, Etnis Aceh, Culture Shock, Pola Adaptasi, Saree Aceh] Text (Adaptasi, Budaya, Etnis Jawa, Etnis Aceh, Culture Shock, Pola Adaptasi, Saree Aceh)
Mainia Sarah, 200501030, FAH, SKI, 081369561196.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini membahas mengenai “Pola Adaptasi Budaya Dalam Adat Perkawinan dan Kematian Masyarakat Jawa Dan Aceh (Studi Kasus Gampong Sukadamai Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar”. Perpindahan etnis Jawa ke wilayah Aceh, khususnya di Gampong Sukadamai, Saree, merupakan bagian dari dinamika sosial budaya yang terjadi sejak era transmigrasi penduduk di Indonesia. Proses adaptasi budaya antara pendatang dan masyarakat lokal sering kali diwarnai oleh tantangan serta proses negosiasi identitas budaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pola adaptasi dan apa saja yang menjadi hambatan yang dihadapi masyarakat suku Jawa di Gampong Sukadamai Saree, Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini adalah ialah perangkat desa dan masyarakat dari etnis Aceh dan Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses adaptasi perkawinan maupun kematian etnis Jawa di Gampong Sukadamai berlangsung dalam beberapa fase. Fase pertama adalah holistik, ditandai dengan antusiasme kedatangan mereka ke Aceh. Selanjutnya, fase culture shock muncul akibat perbedaan signifikan antara budaya asal mereka dengan kehidupan di Aceh. Proses ini berlanjut ke fase recovery, di mana mereka mulai membuka diri dan berusaha memahami lingkungan baru. Fase terakhir adalah fase asimilasi dimana etnis Jawa mulai menerima budaya baru serta melakukan akulturasi yakni menggabungkan budaya tanpa menghilangkan budaya lama. Kendala utama yang dihadapi dalam adaptasi budaya antara masyarakat Jawa dan Aceh meliputi perbedaan bahasa, adat istiadat, tradisi, serta kebiasaan sehari-hari. Namun, seiring waktu, masyarakat Jawa berhasil mengatasi hambatan tersebut melalui proses akulturasi yang mengedepankan keterbukaan dan penerimaan budaya baru. Dari paparan dapat disimpulkan bahwa adaptasi budaya masyarakat Jawa di Saree mencerminkan akulturasi dan asimilasi budaya dalam membangun solidaritas, kerjasama, dan toleransi antar komunitas.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X0 Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Mainia sarah Mainia sarah
Date Deposited: 18 Jan 2025 02:43
Last Modified: 18 Jan 2025 02:43
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/42415

Actions (login required)

View Item
View Item