Perjanjian Utang Piutang Bersyarat Dalam Fiqh Muamalah (Studi Kasus di Gampong Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh)

Yumna Fadhla, 190102146 (2025) Perjanjian Utang Piutang Bersyarat Dalam Fiqh Muamalah (Studi Kasus di Gampong Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of skripsi] Text (skripsi)
Yumna Fadhla, 190102146 (2025).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Utang piutang atau yang sering disebut sebagai qardh adalah salah satu fitrah manusia, dimana pihak satu berhutang kepada pihak yang lain, hampir tidak ada manusia yang tidak pernah berutang kepada orang lain, karena manusia memang lebih ditakdirkan untuk menjalani hidup yang berliku, kadang berada diatas dan pada waktu yang lainnya berada di bawah. kebutuhan terhadap utang dapat muncul dari kebutuhan primer yang mendesak (sandang, pangan dan papan), juga dapat muncul dalam rangka meningkatkan pertumbuhan produksi suatu usaha. Oleh karena itu, Salah satu praktek utang piutang, adalah yang terjadi pada nelayan di Alue Naga atara toke (pemberi pinjaman) dengan nelayan. Ada seorang nelayan yang bernama M.Ali Affan meminta pinjaman kepada toke ikan dengan persyaratan yaitu semua hasil tangkapan ikannya dijualkan kepada toke tersebut dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran lainnya. Karena ini sudah menjadi kesepakatan antara kedua belah pihak maka mau tidak mau nelayan tersebut menjual hasil tangkapan ikannya kepada toke yang memberi pinjaman tersebut, karena telah terikat pada saat menerima perhutangan untuk modal bot nya. Kajian ini menggunakan pendekatan sosiologis normatif dan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara (interview), observasi dan Dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh akad utang piutang yang terjadi pada Nelayan Alue Naga dalam Fiqh Muamalah belum sesuai, karena akad yang didalamnya yaitu memakai syarat tertentu yang pada akhirnya nanti menguntungkan pihak muqrid itu sendiri, yaitu para muqrid memberikan syarat bahwa pihak muqrid mau memberikan utang asalkan nanti pengembalian utang tersebut sesuai dengan kesepakatan dan hasil tangkapan ikan nantinya harus dijual kepada toke tersebut dengan harga di bawah pasaran dan akad utang – piutang tersebut memakai syarat di luar utang-piutang.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Yumna Fadhla
Date Deposited: 18 Jan 2025 05:32
Last Modified: 18 Jan 2025 05:32
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/42437

Actions (login required)

View Item
View Item