Pemilihan Umum di Indonesia sering kali menghadirkan dinamika politik yang melibatkan isu agama sebagai alat mobilisasi politik. Fenomena ini semakin menonjol dalam Pemilihan Presiden 2024, yang memunculkan pertanyaan tentang bagaimana Generasi Z memandang politisasi agama dalam kampanye politik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi Generasi Z terhadap penggunaan isu agama dalam kampanye Pilpres 2024 dan dampaknya terhadap preferensi politik mereka. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana persepsi Generasi Z terhadap penggunaan isu agama dalam kampanye Pemilihan Presiden 2024. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif, yang melibatkan wawancara mendalam dengan sejumlah responden dari Generasi Z di Kota Banda Aceh. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara induktif untuk mengidentifikasi tema-tema utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun agama tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial politik Indonesia, sebagian besar Generasi Z mengkritisi penggunaan agama dalam kampanye politik. Mereka berpendapat bahwa penggunaan isu agama dapat memecah belah masyarakat dan mengalihkan perhatian dari isu-isu substantif yang lebih relevan, seperti ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Generasi Z lebih menekankan pentingnya kualitas calon pemimpin, termasuk integritas, rekam jejak, dan visi-misi yang jelas, ketimbang identitas agama yang ditonjolkan dalam kampanye. Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sikap Generasi Z terhadap politisasi agama dalam kampanye politik dan memberi wawasan kepada kandidat politik untuk mengembangkan strategi kampanye yang lebih berbasis substansi dan inklusif.
Kata Kunci: Generasi Z, isu agama, kampanye Pilpres 2024, persepsi politik