Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang terdapat di Desa Panton Pawoh Kecamatan Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh Selatan, yang ditandai dengan memudarnya tradisi manoe pucok, menyebabkan hilangnya nilai tradisi islami yang seharusnya dipertahankan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi atau pandangan masyarakat terhadap manoe pucok dan faktor penyebab memudarnya prosesi manoe pucok yang terdapat di Desa Panton Pawoh Kecamatan Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh Selatan. Jenis penelitian kualitatif, menggunakan metode deskriptif. Pengambilan subjek dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purposive sampling terdiri dari 20 orang yang menjadi informan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa padangan masyarakat terhadap pelaksanaan manoe pucok di Desa Panton Pawoh hanya sebagai reusam yaitu, manoe pucok tidak menjadi suatu keharusan untuk dilaksanakan, jika dilaksanakan tidak menjadi masalah. Faktor yang menyebabkan memudarnya manoe pucok dikarenakan bahasa Aceh yang digunakan saat prosesi manoe pucok, sedangkan mayoritas masyarakat di Desa Panton Pawoh adalah keturunan Aneuk jamee yang menggunakan bahasa jamee, menyebabkan kurangnya pemahaman akan makna yang disampaikan dalam prosesi manoe pucok.