Untuk dapat memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien kelas III yang rata-rata ekonomi menengah kebawah, Pemerintah merekomendasikan pelayanan menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan, selain menjamin biaya kesehatan keluarga jika sakit, program wajib dari pemerintah ini juga menawarkan premi yang relatif jauh lebih murah dari asuransi swasta pada umumnya. Kelas III merupakan kelas terendah dengan iuran yang lebih murah dibanding dua kelas di atasnya. Fasilitas yang ditawarkan berupa ruang inap berkapasitas 4 sampai 6 orang sesuai dengan kapasitas masing-masing rumah sakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Pelayanan Pasien BPJS Rawat Inap Kelas III di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh, dan apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam pelayanan pasien BPJS rawat inap kelas III. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data dilakukan melelui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, serta teknik analisis data yang dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Meuraxa telah melaksanakan proses pendaftaran hingga pasien BPJS rawat inap kelas III pulang dengan menggunakan Aplikasi SIM-RS, beberapa kendala seperti maintenance dan mengalami donwtime, termasuk service bridging, yang dapat membuat lamban saat proses pendaftaran. Tidak ada perbedaan dalam segi pelayanan antara kelas III dan kelas lainnya, yang membedakan hanya fasilitasnya saja, namun Minimnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya keaktifan BPJS Kesehatan setiap saat itu menjadi hambatan tersendiri bagi RSUD Meuraxa, maupun terhadap keluarga atau pasien itu sendiri nantinya ketika mereka sewaktu-waktu dirawat inap.