Kerajaan Aceh Darussalam didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah 1496-1528 M dan terakhir dipimpin oleh Sultan Muhammad Daud Syah 1874-1903 M selama 407 tahun. Kerajaan Aceh Darussalam memiliki banyak bukti Arkeologi yang masih bisa dilihat sampai sekarang seperti, batu nisan, naskah, keramik, dan tinggalan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk karakter sebaran peninggalan arkeologi masa Kerajaan Aceh Darussalam dan mengetahui manfaat Google Earth dalam pemetaan tinggalan arkeologi bagi pelestarian sejarah dan budaya Aceh. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif yang bersifat analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, analisis data, dan wawancara. Observasi dengan cara menentukan titik lokasi dan menggunakan GPS Garmin Gpsmap 66s, miss + 2 meter. Hasil penelitian menjelaskan bahwa peninggalan arkeologi Kerajaan Aceh Darussalam yang ada di Kota Banda Aceh sangat banyak dan juga karakter sebarannya beragam. Semua tinggalan yang berhasil dipetakan menggunakan Google Earth berjumlah 49 titik tinggalan yang ada di setiap Kecamatan Kota Banda Aceh. Dari keseluruhan peninggalan yang ada di Kota Banda Aceh didominasi jenis tinggalan batu nisan. Pemetaan tinggalan arkeologi ini dapat menggambarkan kondisi awal kekayaan dan kemajuan dari Kerajaan Aceh Darussalam. Sedangkan penggunaan Google Earth dalam penelitian ini membuktikan efektifitasnya dalam melakukan pemetaan awal terhadap tinggalan arkeologi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa setiap kecamatan di Kota Banda Aceh memiliki tinggalan arkeologi dengan jumlah dan karakter yang berbeda, mencerminkan pentingnya pelestarian warisan budaya Aceh untuk generasi mendatang.