Analisis preferensi politik santri dan alumni Pesantren Darul Ihsan Abu Hasan di Aceh Besar dalam konteks pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mengungkapkan peran penting pesantren sebagai lembaga pendidikan agama yang membentuk karakter dan pandangan politik santri melalui nilai -nilai moral dan etika. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pendidikan di pesantren mempengaruhi pilihan politik santri dan alumni, serta faktor -faktor yang mempengaruhi preferensi politik mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, di mana data dikumpulkan mela lui wawancara mendalam dengan santri, alumni, dan ustadz, serta observasi dan dokumentasi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cermat untuk memastikan keakuratan dan kedalaman informasi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi politik santri dipengaruhi oleh nilai -nilai agama, moralitas, dan karakter pemimpin yang adil dan amanah. Santri cenderung memilih partai yang mengusung platform Islam moderat, sementara alumni menunjukkan preferensi yang lebih beragam setelah berinteraksi dengan masyarakat luas. Selain itu, faktor internal pesantren, seperti kurikulum dan pengaruh ustadz, serta faktor eksternal, seperti interaksi sosial dan media, turut membentuk pandangan politik santri dan alumni. Temuan ini memberikan wawasan yang signifikan tentang preferensi politik di kalangan santri dan kontribusi mereka dalam proses demokrasi di Indonesia. Penelitian ini juga merekomendasikan penguatan pendidikan politik di pesantren untuk meningkatkan kesadaran politik santri dan alumni, serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam kehidupan politik. Dengan demikian, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang berperan dalam membentuk pemimpin masa depan yang berkomitmen terhadap nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Kata Kunci: Preferensi politik, santri, alumni pesantren, Pilkada 2024, pendidikan politik