Rizka Putri Ananda, 210104037 (2025) Analisis Proses Pembinaan Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pemerkosaan Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi Di LPKA Kelas II Banda Aceh). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.
![[thumbnail of Analisis Proses Pembinaan Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pemerkosaan Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi Di LPKA Kelas II Banda Aceh)]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Rizka Putri Ananda, 210104037, FSH, HPI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (8MB)
Abstract
Meningkatnya perbuatan pidana yang dilakukan oleh anak merupakan masalah serius bagi masyarakat dan pemerintah. Terkhusus di Aceh anak sebagai pelaku tindak pidana merupakan masalah yang cukup banyak di temui. Salah satu perbuatan pidana yang dilakukan oleh anak adalah tindak pidana pemerkosaan dan penjatuhan hukuman pembinaan di LPKA. LPKA berfungsi sebagai lembaga tempat anak menjalani masa pidananya, di mana mereka akan melalui proses pembinaan untuk membentuk karakter yang lebih baik. Proses pembinaan di LPKA merupakan upaya untuk memulihkan dan memperbaiki sikap anak yang berhadapan dengan hukum.Sehingga memicu beberapa pertanyaan yaitu pertama, bagaimana kesesuaian Proses Pembinaan anak sebagai pelaku tindak pidana pemerkosaan di LPKA Kelas II Banda Aceh dengan Undang - Undang No 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan? Kedua, bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap proses pembinaan anak sebagai pelaku tindak pidana pemerkosaan di LPKA Kelas II Banda Aceh?. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, dengan pengumpulan data melalui wawancara,dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembinaan di LPKA Kelas II Banda Aceh meliputi empat aspek utama: pendidikan, keagamaan, fisik-psikis, dan keterampilan. Meskipun proses pembinaan telah dilakukan sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, terdapat tantangan dalam mencapai hasil yang optimal, terlihat dari adanya anak yang melakukan tindak pidana berulang. Dari perspektif hukum Islam, pembinaan anak pelaku tindak pidana pemerkosaan di LPKA Kelas II Banda Aceh sejalan dengan prinsip rehabilitasi dan pendidikan. Hukum Islam menekankan pentingnya pembinaan ta’dib yaitu pembinaan moral dan spiritual, serta memberikan kesempatan bagi anak untuk memperbaiki diri untuk dapat kembali ke masyarakat atau dalam Islam disebut dengan tarbiyah. Meskipun terdapat perbedaan dalam penanganan antara hukum positif dan hukum Islam, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu memulihkan dan mendidik anak agar dapat reintegrasi ke masyarakat.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.5 Hukum Pidana Islam (Jinayat) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Rizka Putri Ananda |
Date Deposited: | 21 Jan 2025 03:15 |
Last Modified: | 21 Jan 2025 03:15 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/42934 |