Berdoa dan meminta pertolongan, termasuk meminta untuk dimudahkan rizki dan urusan adalah hanya kepada Allah Swt. Namun demikian dalam konteks meminta didoakan kepada mayit orang shaleh, para ulama masih berbeda pendapat dalam masalah ini. Permasalahan diangkat dalam kajian ini adalah bagaimana pendapat mazhab Syāfi’ī dan pendapat mazhab Ḥanbalī tentang hukum meminta didoakan kepada mayat orang shalih? Apa dalil dan istinbath (pendalilan) hukum yang digunakan oleh mazhab Syāfi’ī dan mazhab Ḥanbalī mengenai hukum meminta didoakan kepada mayat orang shalih? Jenis penelitian ini ialah penelitian hukum normatif atau doktrinal yang berbentuk penelitian kepustakaan (library research). Temuan pada penelitian ini bahwa hukum meminta didoakan kepada mayat orang shalih bukanlah perkara yang disepakati oleh para ulama, hal ini tentu saja karena tidak didapati nash yang sharih dan shahih yang melarang langsung permasalahan ini, dan sebaliknya tidak dapat nash yang sharih dan shahih yang membolehkan masalah tersebut. Di dalam konteks ini, para ulama mazhab Syāfi’ī membolehkan meminta didoakan kepada mayat orang shalih, sementara ulama mazhab Ḥanbalī melarang meminta didoakan kepada mayat orang shalih.