Hingga saat ini Badan Narkotika Nasional Kota Banda Aceh sudah melakukan berbagai peran penting dalam menangani kasus penyalahgunaan Narkotika di kalangan Masyarakat, namun data BNN Kota Banda Aceh masih menunjukkan di tahun 2023 menunjukkan terdapat 13 anak korban Narkotika.Untuk itu, permasalahan yang di angkat adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap anak sebagai pelaku pengedar narkotika oleh pihak BNN Kota Banda Aceh? Penelitian ini menggunakan metode lapangan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian hukum empiris. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian diketahui bahwa perlindungan hukum terhadap anak pelaku pengedar narkotika oleh pihak BNN Kota Banda Aceh dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada kalangan anak-anak dan remaja terkait bahanya Narkotika serta memberikan pemenuhan hak-hak anak melalui pemberian rehabilitas bagi anak yang terlibat kasus pengedaran Narkotika. Kesimpulan dari penelitiin ini ialah perlindungan hukum bagi anak pengedar narkotika oleh pihak BNN Kota Banda Aceh dilakukan dengan pemisahan anak dari tahanan dewasa, pemenuhan kebutuhan jasmani anak seperti makanan dan olahraga serta adanya pemberian pendampingan dari orang tua atau orang lain yang dipercaya anak. Perlindungan hukum bagi anak pengedar narkotika oleh pihak BBN Kota Banda Aceh sudah sesuai dengan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang ditandai adanya pemisahan anak dari tahanan dewasa.