Etika bisnis sangat penting dalam ekonomi, terutama di masyarakat yang menjunjung nilai agama, karena tidak hanya mengatur perilaku individu dan perusahaan, tetapi juga memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap sistem bisnis. Dalam Islam, etika bisnis berlandaskan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang kuat. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang etika bisnis Islam sangat penting, terutama untuk menghadapi tantangan globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat. Sebuah metode yang berkonsentrasi pada lima komponen fundamental yaitu kesatuan, keseimbangan, kebebasan bebas, tanggung jawab, dan kebenaran (kebajikan dan kejujuran) dapat digunakan untuk mengkaji bagaimana etika bisnis Islam diterapkan. Komponen-komponen dapat dijadikan landasan dalam menjalankan bisnis secara beretika dan sejalan dengan nilai-nilai Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis Islam dalam kegiatan operasional pada koperasi pegawai di Mahkamah Syar’iyah Aceh di Wilayah Aceh dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer yang diperoleh dari observasi langsung dan wawancara terstruktur, serta data sekunder dari dokumen terkait, merupakan sumber data yang digunakan. Dalam menganalisis data, peneliti menerapkan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi untuk memperoleh gambaran yang mendalam mengenai kondisi koperasi tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kegiatan operasional Koperasi Pegawai Mahkamah Syar’iyah di Wilayah Aceh telah mencerminkan penerapan prinsip etika bisnis Islam dalam pengelolaannya, seperti kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan kebenaran. Pengurus serta anggota koperasi menjalankan aktivitas dengan integritas, transparansi, dan keadilan, sesuai ajaran Islam, seperti dalam pengelolaan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang proporsional dan pemberian kebebasan kepada anggota untuk berkontribusi tanpa paksaan. Selain itu, koperasi menerapkan prinsip tanggung jawab dalam pembagian SHU dan menjaga hubungan harmonis antar anggota dengan sikap jujur dan terbuka. Praktik-praktik ini menciptakan lingkungan koperasi yang adil, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dalam Islam