Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) terhadap upaya pemenuhan hak dan kewajiban suami istri penyandang disabilitas di Kecamatan Peusangan, Bireuen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara terhadap tiga pasangan suami istri penyandang disabilitas, yaitu pasangan penyandang tunadaksa, tuna netra, dan tunawicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pasangan penyandang disabilitas menghadapi keterbatasan fisik, mereka tetap berusaha menjalankan hak dan kewajiban mereka sebagai suami istri sesuai dengan ajaran KHI. KHI memberikan panduan yang jelas mengenai tanggung jawab suami dalam memberikan nafkah dan perlindungan, serta hak istri untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian. Meskipun terdapat tantangan, terutama dalam hal komunikasi dan pemenuhan nafkah, pasangan-pasangan ini beradaptasi dengan cara yang sesuai dengan kondisi mereka. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya dukungan sosial dan kebijakan pemerintah dalam menyediakan fasilitas dan akses untuk pasangan penyandang disabilitas agar mereka dapat menjalani kehidupan rumah tangga dengan lebih baik. Secara keseluruhan, perspektif KHI memberikan landasan hukum yang kuat dalam menjaga hak dan kewajiban pasangan penyandang disabilitas, serta memperkuat hubungan yang penuh kasih sayang dan pengertian dalam keluarga.