Fenomena kehilangan figur seorang ayah atau yang biasa disebut fatherless semakin marak terjadi, saat ini Indonesia pun sudah berada pada Negara ketiga yang memiliki tingkat tertinggi fatherless. Banyak para ayah yang melupakan kewajibannya untuk ikut serta dalam pengasuhan, akibatnya dampak buruk yang terjadi pada anak semakin terasa, khususnya para remaja yang rentan terjerumus pergaulan karena kehilangan figur atau peran seorang ayah, mungkin terlihat sepele, tetapi hilangnya tanggung jawab ayah dalam pengasuhan menyebabkan rusaknya generasi bangsa selanjutnya, karena yang akan meneruskan bangsa dan memajukan agama adalah anak-anak yang berhasil dididik dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah, pertama untuk memahami bagaimana penerapan peran dan tanggung jawab seorang ayah terhadap anak yang terkandung dalam Al-Qur’an. Kedua, untuk mengetahui peran ayah terhadap anak menurut ulama tafsir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mauḍu’i. Adapun hasil penelitian yang ditemukan adalah bahwa di dalam Al-Qur’an sudah disebutkan peran yang harus diterapkan dan dilakukan ayah sebagai contoh dalam pengasuhan anak diantaranya adalah ayah adalah pemimpin bagi keluarganya terutama istri dan anaknya, ayah juga merupakan pemberi nafkah, penasihat, penyelamat dari api neraka, wali pernikahan anak, pengasih dan penyayang anak, contoh teladan (role model), orang yang dipercayai anak, dan sebagai perantara dalam mendoakan kebaikan anak.