Pembelajaran Al-Qur'an pada anak-anak merupakan langkah penting dalam membentuk generasi yang mampu memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Namun, terdapat perbedaan dalam strategi pembelajaran yang diterapkan di berbagai lembaga pengajian. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi pembelajaran, pendekatan dan metode serta sistem evaluasi dalam pengajaran Al-Qur’an di TPA Al-Ikhlas dan Meunasah Nurul Badri Gampong Batee Shok Kota Sabang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi komparatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan tes yang dilakukan di kedua lembaga pengajian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif untuk menggambarkan perbedaan dan persamaan dalam strategi pembelajaran yang diterapkan di masing-masing tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran Al-Qur'an di TPA Al-Ikhlas dan Meunasah Nurul Badri Gampong Batee Shok Kota Sabang sama, yaitu menciptakan generasi yang mampu membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an. TPA Al-Ikhlas fokus pada pembentukan generasi Qur'ani dengan pengajaran tajwid yang benar dan penguatan karakter Islami, sedangkan Meunasah Nurul Badri menekankan pemahaman nilai Al-Qur'an dan pengamalannya melalui kegiatan praktis. Kedua lembaga ini mengajarkan hafalan Al-Qur'an, tajwid, dan akhlak Islami dengan pendekatan yang berbeda. pendekatan dalam pengajaran Al-Qur'an di TPA Al-Ikhlas dan Meunasah Nurul Badri saling melengkapi. TPA Al-Ikhlas menggunakan pendekatan terstruktur, berbasis kelompok, dengan media yang beragam dan metode Iqro’ serta hafalan bertahap. Meunasah Nurul Badri mengutamakan pendekatan fleksibel dan personal, dengan metode Qiraati dan Talaqqi untuk memastikan ketepatan tajwid, serta kisah nabi untuk menghubungkan ajaran Al-Qur'an dengan kehidupan sehari-hari. Kedua lembaga ini mengadaptasi metode sesuai kebutuhan individu santri dan melibatkan orang tua serta masyarakat. Sistem evaluasi di TPA Al-Ikhlas dan Meunasah Nurul Badri memiliki pendekatan berbeda namun saling melengkapi. TPA Al-Ikhlas melakukan evaluasi terstruktur melalui ujian lisan mingguan dan ujian tertulis bulanan untuk memastikan kemajuan bacaan dan pemahaman tajwid. Sementara itu, Meunasah Nurul Badri menggunakan ujian hafalan bergilir dan permainan untuk menilai pemahaman dalam suasana yang menyenangkan. Kedua lembaga tetap fokus pada pengembangan hafalan, bacaan, dan pemahaman tajwid.