Suluk merupakan salah satu pengamalan dari tarekat naqsyabandiyah yang di dirikan oleh Muhammad bin Baha al-uwaisi al-Naqsyabandi. Pengamalan suluk adalah suatu rangkaian kegiatan peribadatan secara berjama’ah yang berhubungan dengan spiritual keagamaan. Ajaran suluk sudah lama berkembang hingga saat ini di Dayah Darul Aman Gampong Lampuuk, Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dan berlokasi di Dayah Darul Aman Gampong Lampuuk , Aceh Besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Objek yang diteliti terkait pengamalan suluk dalam tarekat naqsyabandiyah di Dayah Darul Aman. Subjek yang diteliti adalah pimpinan dayah, pimpinan ibadah suluk, dan jama’ah yang mengikuti suluk. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pengamalan suluk di Dayah Darul Aman dilakukan pada bulan Ramadhan yang dibedakan dalam empat waktu pelaksanaannya. Suluk pertama yaitu: 40 hari yang waktu pelaksanaannya dimulai dari 10 hari sebelum bulan Ramadhan sampai selesai bulan ramadhan, yang kedua yaitu: Suluk 30 hari yang waktu pelaksanaannya di mulai dari hari pertama hingga sepanjang bulan Ramadhan atau 30 hari penuh pada bulan Ramadhan, namun boleh juga dikerjakan 10 hari menjelang bulan Ramadhan sampai hari ke-20 Ramadhan, yang ketiga yaitu: Suluk 20 hari, yang dilakukan sepuluh hari sebelum bulan Ramadhan sampai hari ke 10 Ramadhan, boleh juga dilaksanakan dihari ke-10 bulan Ramadhan sampai akhir bulan Ramadhan. Sementara yang keempat yaitu suluk yang dilaksanakan 10 hari dalam bulan Ramadhan yang waktunya dapat dipilih sendiri oleh si salik, pada bulan Sya’ban yang dilakukan selama 10 hari dari hari ke 20 sampai ke 30 hari, bulan maulid 10 hari dan bulan dzulhijjah 10 hari. Tujuan dari suluk adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.