Zawil Fahri, 190101097 (2025) Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Hak Asuh Anak Di Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh (Putusan Nomor 272/Pdt.G/2022/Ms-Bna Dan Nomor 421/Pdt.G/2023/Ms-Bna). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
![[thumbnail of Membahas tentang hak asuh anak]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Zawil Fahri, 190101097, FSH, HK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (7MB)
![[thumbnail of Membahas tentang hak asuh anak]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Zawil Fahri, 190101097, FSH, HK cover-Bab 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB)
Abstract
Dalam semua kasus, untuk putusan hak asuh harus didasarkan pada bukti-bukti yang kuat dan konsisten yang menunjukkan bahwa kepentingan dan kesejahteraan anak-anak akan terancam. Proses ini haruslah dilakukan dengan kebijaksanaan dan keadilan, serta mempertimbangkan kepentingan terbaik anak sebagai prioritas utama. Perkara hak asuh anak (haḍhānah) di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh yaitu Putusan Nomor 272/Pdt.G/2022/MS-Bna dimana hak asuh anak jatuh kepada si-ayah dan berbeda dengan Putusan Nomor 421/Pdt.G/2023/MS-Bna dimana hak asuh anak jatuh ke si-ibu mengenai penetapan hak asuh anak. Berdasarkan putusan tersebut akan menganalisis putusan dan pertimbangan hakim dalam memutus perkara tersebut terkait hak asuh anak. Peneliti ini mengkaji bagaimana pertimbangan hakim dalam penetapan hak asuh anak putusan Nomor 272/Pdt.G/2022/MS-Bna dan Putusan Nomor 421/Pdt.G/2023/MS-Bna. Kedua, bagaimana analisis perlindungan terhadap anak. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif empiris. Dari hasil penelitian didapati bahwa pertimbangan hakim dalam penetapan hak asuh anak putusan Nomor 272/Pdt.G/2022/MS-Bna dan Putusan Nomor 421/Pdt.G/2023/MS-Bna tentang hak asuh anak tidak semata-mata menyandarkan pada bunyi teks dari peraturan Perundang-Undangan semata, tapi lebih dalam lagi hakim harus mampu menggali dan menemukan filosofi Pasal tentang hak asuh anak yaitu adanya jaminan kepentingan dan kemaslahatan anak yang harus diutamakan. Analisis Perlindungan terhadap anak pada Putusan Nomor 272/Pdt.G/2022/MS-Bna dan Nomor 421/Pdt.G/2023/MS-Bna sebagaimana yang telah dijelaskan dalam KHI tersebut, dikhawatirkan anak yang diasuh oleh orang yang memiliki sifat kurang baik akan berdampak buruk bagi anak yang berada dalam asuhannya. Sesuai Pasal 1 ayat 2 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam putusan perkara ini pemegang hak haḍānah yaitu orang tua dari anak penggugat dan tergugat tidak mampu untuk memelihara anaknya dengan baik, karena ia telah memberikan contoh yang tidak baik bagi anak dan urusan rumah tangga sering tak terurus.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.37 Menyusui dan Mengasuh / Memelihara Anak |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Zawil Fahri |
Date Deposited: | 11 Feb 2025 02:02 |
Last Modified: | 11 Feb 2025 02:02 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/43276 |