Diantara upaya Pemerintah Aceh dalam meningkatkan pemberdayaan nelayan adalah dengan menerbitkan Kartu-E Kusuka melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Adanya Kartu E-Kusuka ini diharapkan menjadi materi kongkret proses pemberdayaan nelayan sebagai mitra pemerintah dalam pengelolaan sumber daya perikanan dan peningkatan pendapatan secara berkelanjutan, serta menjadi acuan pemerintah dalam memberikan pembinaan dan bantuan kepada nelayan sehingga lebih tepat sasaran. Seperti yang terjadi di Aceh Selatan pemerintah sudah menyalurkan kartu E-Kusuka secara bertahap kepada seluruh nelayan di Aceh selatan namun ini tidak terealisasikan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Data yang didapatkan kemudian dianalisis untuk memperoleh jawaban terhadap suatu permasalahan yang timbul. Penelitian ini mengunakan teknik purposive sampling. Karena peneliti merasa sampel yang diambil paling mengetahui tentang masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Penggunaan purposive sampling dalam penelitian ini yaitu bertujuan untuk dapat mengetahui Program Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Kartu E Kusuka di Aceh Selatan. Program pemberdayaan masyarakat nelayan di Aceh Selatan melalui pemanfaatan Kartu E-Kusuka mencakup beberapa aspek. Pertama, ada bantuan sosial yang dapat berupa subsidi bahan bakar atau alat tangkap ikan guna membantu pembinaan usaha para nelayan. Kedua, terdapat program pelatihan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada nelayan mengenai teknik penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan efisien. Ketiga, akses permodalan juga menjadi fokus penting dalam meningkatkan kemampuan ekonomi para nelayan sehingga mereka dapat melakukan budidaya ikan atau tambak garam secara lebih baik. Dari ketiga program tersebut masing-masing memiliki tantangan dan realitas pengaplikasian yang tidak mudah Dimana masyarakat sendiri masih banyak yang belum paham tentang kartu E-kusuka baik dari program yang diadakan maupun dari cara pengaplikasian Kartu tersebut. Sedangkan, pada kenyatannya kartu E-kusuka ini pun belum juga memberikan manfaat seperti yang di katakana akan memberikan kesejahteraan melalui pemberdayaan program yang di berikan. Bahkan pada kenyatan nya masyarakat seolah di buat bingung oleh kartu ini. Terdapat banyak keluhan dari masyarakat nelayan yang menyatakan bahwa dampak yang diberikan oleh program ini masih terbatas dan kurang memadai. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain akses informasi tentang program yang masih belum jelas dan pemahaman tentang penggunaannya secara optimal. Selain itu, para nelayan juga mengharapkan pendampingan yang intensif dalam aspek-aspek pengelolaan usaha dan pemasaran produk. Dengan demikian, meskipun ada upaya dari Program E-Kusuka untuk melindungi pelaku industri kelautan dan perikanan di Aceh Selatan, namun implementasinya masih memiliki tantangan tersendiri.