Masyarakat pada umumnya menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dengan cara melantunkan takbir hari raya, akan tetapi masyarakat Pulo Lueng Teuga menghidupkan malam hari raya Idul Fitri justru dalam bentuk tarian Meugrob yang di dalamnya mengandung sholawat, zikir serta syair-syair yang terinspirasi dari Al-Qur’an dan hadits. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Tradisi Meugrob, mengkaji bagaimana pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dalam Tadisi Meugrob, dan menjelaskan pandangan pelaku serta masyarakat Pulo Lueng Teuga dalam melihat Tradisi Meugrob. Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif dengan menggunakan bentuk deskripsi mendalam serta pendekatan fenomenologi. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik wawancara semi terstruktur, active participant observation dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwasanya sejarah sejak kapan adanya Meugrob di Gampong Pulo Lueng Teuga belum ada keterangan yang pasti, dikarenakan umurnya yang sudah lebih dari 1 abad lamanya. Adapun dalam segi pelaksanaan, Meugrob dimulai dari pukul 1 WIB malam sampai dengan menjelang waktu Subuh dengan pelakunya yang berganti-ganti dari anak kecil sampai paling tua. Pada bagian berikutnya nilai-nilai Al-Qur’an yang terdapat dalam Tradisi Meugrob terbagi kepada lima yaitu ketauhidan, ibadah, nasehat, sejarah dan sosial. Masyarakat Gampong Pulo Lueng Teuga berpandangan bahwa Tradisi Meugrob selain sebagai wahana hiburan, juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturrahmi dan juga menjadi wadah dalam mengamalkan serta menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an.