Intan Soraya, 200401071 (2024) Pengikisan Penggunaan Bahasa Majas Sebagai Pesan Komunikasi Budaya Dalam Upacara Serah Terima Pengantin Di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
![[thumbnail of Membahas tentang penggunaan bahasa majas]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Intan Soraya, 200401071, FDK, KPI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (8MB)
![[thumbnail of Membahas tentang penggunaan bahasa majas]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Intan Soraya-1-30.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (4MB)
Abstract
Skripsi ini berjudul “Pengikisan Penggunaan Bahasa Majas Sebagai Pesan Komunikasi Budaya Dalam Upacara Serah Terima Pengantin Di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar”. Penelitian ini menjelaskan penggunaan bahasa majas dalam upacara serah terima pengantin yang sudah terjadi pengikisan yang disebabkan oleh masa dan perkembangan zaman, salah satunya yang terjadi di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Ketika ingin melakukan Upacara perkawinan sudah pasti memerlukan orang yang mampu dalam menggunakan bahasa majas akan tetapi seiring perkembangan zaman petua-petua gampong ini pun akan tiada dan sebagai generasi selanjutnya tidak tersedia ruang dalam mempelajarinya. Oleh karena itu penulis meneliti penelitian ini. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui proses terjadinya pengikisan penggunaan bahasa majas dalam upacara serah terima pengantin dan untuk mengetahui solusi dalam mempertahankan penggunaan bahasa majas sebagai pesan komunikasi budaya dalam upacara serah terima pengantin di kecamatan baitussalam kabupaten Aceh Besar. Teori yang digunakan ialah Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi Antar Budaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini memberikan gambaran hasil pengamatan yang didapat dari lapangan dan akan dijelaskan dengan kata-kata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengikisan penggunaan bahasa majas terjadi dikarenakan perkembangan zaman dan dikikis oleh waktu, masuknya budaya luar dan bercampur dengan budaya asli Aceh, berkurangnya petua gampong yang mampu dalam hal ini, tidak ada perhatian dari pemerintah dan tidak ada ruang untuk generasi selanjutnya yang ingin mempelajarinya. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan pada bab pembahasan maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: melakukan pembinaan mental terhadap generasi selanjutnya setelah itu melakukan pembinaan teori baik dengan seminar atau membuka kelas-kelas kecil untuk melatih seni bahasa majas, setelah itu melakukan praktek lapangan agar nantinya terbiasa di tempat, lalu pemerintah sudah seharusnya melakukan pemuatan kurikulum sastra Aceh serta mengadakan event penggunaan bahasa majas dalam upacara serah terima pengantin, disamping itu adanya penyaluran dana dari pemerintah untuk sama-sama mensukseskan kegiatan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302 Interaksi sosial > 302.2 Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Intan Soraya |
Date Deposited: | 28 Feb 2025 03:13 |
Last Modified: | 28 Feb 2025 03:13 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/43316 |