Gadai emas syariah adalah layanan pembiayaan dengan jaminan berupa emas, yang menjadi salah satu pilihan untuk mendapatkan pembiayaan secara mudah dan cepat, dimana dengan cara menggadaiakan emasnya masyarakat tidak ingin kehilangan harta berharganya yang nantinya akan diperoleh kembali setelah pembiayaan dilunaskan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan akad rahn, qardh, dan ijarah pada produk gadai emas syariah di PT. Bank Aceh Syariah Cabang Jeuram. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan secara sistematis praktik gadai emas syariah. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan penaksir dan supervisi gadai di PT. Bank Aceh Syariah Cabang Jeuram.
Hasil penelitian di PT. Bank Aceh Syariah Cabang Jeuram menunjukkan bahwa penerapan akad rahn dilakukan saat emas diserahkan dan disimpan di dalam khasanah setelah melewati beberapa tahapan. Tahapan tersebut mencakup proses penaksiran emas, yang meliputi analisis fisik, pengujian menggunakan jarum uji, serta metode penghitungan berat jenis emas. Penerapan akad qardh terjadi saat nasabah menerima sejumlah dana setelah melalui tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya. Sementara itu, penerapan akad ijarah berlangsung ketika pembiayaan atau qardh telah disepakati antara nasabah dan petugas penaksir, di mana nasabah membayar biaya sewa atau pemeliharaan emas yang dititipkan selama periode berlangsung di awal untuk dimpan dalam khasanah/Safe Deposit Box, namun apabila nasabah mampu melunaskan sebelum jatuh tempo maka sisa ujrah akan dikembalikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan akad rahn, qardh dan ijarah pada produk gadai emas di PT Bank Aceh Syariah Cabang Jeuram sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah serta ketentuan yang diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional.