ABH merupakan anak berusia 8-18 tahun yang terlibat tindak pidana, peningkatana kasus ABH menunjukkan kebutuhan mendesak akan pendekatan rehabilitas yang melibatkan peran penting LPKS Banda Aceh. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana pola rehabilitas ABH di LPKS Banda Aceh, apa saja faktor penghambat ABH pada proses rehabilits di LPKS Banda Aceh, dan bagaiman upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi faktor penghambat dalam proses rehabilitas di LPKS Banda Aceh. Metode yang digunakan ialah kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa Pola Rehabilitas di LPKS Banda Aceh berupa bimbingan sosial, keagamaan, konseling, keterampilan, bimbingan oleh tim medis, akses pelayanan pendidikan, dan keterampilan fisik. Proses rehabilitas dihadapi oleh sejumlah kendala, antara lain keterbatasan dana, faktor keluarga anak yang kurang memberikan dukungan. Selain itu kendala juga muncul dari diri anak yang tidak mau berubah. Terkait kendala dana yang terbatas upaya yang dilakukan ialah bekerjasama dengan instansi pemerintah dan non pemerintah. Dalam menghadapi faktor penghambat dari keluarga anak lembaga ini melakukan penyuluhan kepada orang tua anak, dan untuk mengatasi faktor dari diri anak yang tidak mau berubah lembaga dan pekerja sosial mengimplementasikan pendekatan yang komprehensif.