Kemiskinan merupakan masalah sosial global yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, kemiskinan mulai dirasakan secara umum akibat krisis ekonomi yang dinyatakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, saat ini menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang telah diverifikasi oleh Menteri sebagai dasar untuk memberikan bantuan sosial dan pemberdayaan kepada masyarakat miskin.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan DTKS dalam pendistribusian bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Bireuen dan mengidentifikasi faktor-faktor kendala yang dihadapi Dinas Sosial Kabupaten Bireuen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kualitatif Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan beberapa kendala terkait penggunaan DTKS di Kabupaten Bireuen, termasuk beberapa penerima tidak mendapatkan bantuan karena kesalahan aplikasi data DTKS. Untuk menghindari penyaluran bantuan salah sasaran, Dinas Sosial Kabupaten Bireuen melakukan berbagai langkah, salah satunya adalah pelatihan SIG-NG kepada seluruh operator di Desa se Kabupaten Bireuen. Meskipun masih ada kendala dari aplikasi DTKS dalam pengimputan data, bantuan sosial yang terdata di DTKS Kabupaten Bireuen dapat tersalurkan dengan baik berkat kerjasama antar instansi terkait.