Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pertanian kopi robusta Desa Sabet sebelum konflik, pertanian saat konflik, strategi dan tantangan para petani kopi Desa Sabet sesudah konflik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan tokoh Desa dan masyarakat, dan diskusi kelompok terarah dengan warga Desa Sabet. Sementara itu, data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur dan dokumen resmi terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi pertanian kopi Sabet sebelum konflik dengan jumlah pendapatan lebih banyak dibandingkan sekarang, jumlah panen mencapai 30 ton lebih dalam sekali panen. Namun pada saat konflik, pertanian kopi Desa Sabet mengalami penurunan drastis hingga 1-2 ton karena adanya darurat militer yang terjadi, sehingga masyarakat tidak berani lagi bertani dan membuat lahan pertaniannya terbengkalai. Setelah mengalami konflik yang berkelanjutan dan disusul dengan bencana alam Tsunami, adanya berbagai upaya bantuan seperti alat pertanian dan modal usaha, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta sehingga masyarakat kembali mengembangkan pertaniaannya. Bergabungnya generasi muda pada tahun 2017 sampai saat ini telah membuat perubahan yaitu berkembang luas lahan pertanian kopi dan pemasaran kopi hingga pada saat ini sudah di pasarkan keluar Provinsi Aceh. Strategi pengembangan kopi robusta Desa Sabet dengan cara memanfaatkan lahan untuk melakukan perluasan penanaman kopi dan tantangannya dimana masyarakat masih melakukan cara tradisional dalam melakukan penanaman dan pengolahan kopi robusta Desa Sabet, dan rendahnya kemampuan masyarakat dalam mengoperasikan teknologi serta kurangnya sektor pendukung dari pemerintah dan swasta.