Peningkatan konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta kantong atau setara 60 kilogram selama periode 2020-2021. Produksi kopi Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 774,6 ribu ton pada tahun 2021. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 2,75% dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya sebanyak 753,9 ribu ton. Dari total produksi tersebut, Provinsi Aceh berkontribusi signifikan dengan menghasilkan 74,20 ribu ton. Fenomena ini telah mendorong pertumbuhan pesat industri Coffee Shop di Aceh sehingga persaingannya menjadi lebih kompetitif. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pemasaran Coffee Shop dalam menghadapi kompetisi dan mempertahankan eksistensi bisnis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian pada studi ini adalah Rumoh Aceh Kopi Luwak Banda Aceh. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan kuesioner dengan landasan teori analisis SWOT, komunikasi pemasaran terpadu, dan komunikasi Islam. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Coffee Shop Rumoh Aceh Kopi Luwak berada di Kuadran I dalam Matriks SWOT, yang menunjukkan posisi yang sangat menguntungkan dengan peluang dan kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan yang agresif. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah atrategi SO (Strength-Opportunity), yaitu memanfaatkan kualitas cita rasa produk yang berbahan lokal untuk meningkatkan daya saing dan memanfaatkan reputasi merek yang telah terbangun dengan melakukan event kopi untuk menjangkau target pasar baru. Selain itu, hasil evaluasi analisis strategi komunikasi pemasaran terpadu yang diterapkan oleh Rumoh Aceh Kopi Luwak, strategi Advertising, Personal Selling, Partnership Marketing, Sales Promotion, dan Public Relation terbukti efektif dalam meningkatkan visibilitas dan brand awareness. Namun, strategi Direct Marketing melalui platform online seperti Shopee dan Tokopedia membutuhkan peningkatan kinerja. Terakhir, Rumoh Aceh Kopi Luwak telah mengadopsi prinsip-prinsip komunikasi Islam dalam praktik periklanan mereka serta berhasil membangun kepercayaan yang kuat dengan konsumennya dengan mempertahankan standar dan etika komunikasi islam dalam pemasaran. Prinsip-prinsip ini meliputi Qaulan Sadida (kata yang benar), Qaulan Baligha (kata yang jelas), Qaulan Maisura (kata yang memudahkan), Qaulan Ma’rufa (kata yang baik), dan Qaulan Layyinan (kata yang lembut). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi strategi pemasaran yang tepat dan penerapan nilai-nilai etika komunikasi Islam berperan penting dalam keberhasilan Coffee Shop Rumoh Aceh Kopi Luwak. Implikasinya, pelaku bisnis Coffee Shop dapat mengadopsi pendekatan serupa untuk meningkatkan daya saing dalam industri yang kompetitif.