Rasa rindu akan rumah atau homesickness adalah reaksi emosional-kognitif yang kompleks terhadap ketidakpastian dan tekanan di lingkungan baru, seperti pesantren, yang melibatkan ingatan tentang rumah, keinginan untuk kembali, serta munculnya emosi negatif akibat perpindahan dari lingkungan aman. Kondisi ini sering ditandai dengan kerinduan mendalam, kesulitan beradaptasi, dan perasaan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat homesickness antara santri perantau dan non-perantau di SMP Pondok Pesantren Ummul Ayman, Kecamatan Samalanga. Dari total populasi 400 santri, sampel penelitian terdiri dari 162 orang yang dipilih menggunakan teknik purpossive sampling. Instrumen penelitian menggunakan skala Homesickness, dan data dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisiensi Whitney sebesar 0,901, yang mengindikasikan tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat homesickness antara kedua kelompok. Namun, baik santri perantau maupun non-perantau berada pada kategori sedang yang cenderung rendah dalam tingkat homesickness. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan lingkungan, santri perantau dan non-perantau memiliki kecenderungan emosional yang hampir serupa dalam menghadapi tekanan dan adaptasi di pesantren.