Al-Qur’an telah berbicara banyak tentang larangan berperilaku mubazir. Akan tetapi, dalam hal realitanya perilaku mubazir itu masih terjadi, baik dalam kalangan masyarakat awam maupun di kalangan mahasiswa. Persoalan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana pemahaman tentang ayat-ayat larangan berperilaku tabdhir perspektif mahasiswa UIN Ar-Raniry. Metode yang digunakan untuk menjawab persoalan di atas adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian (field research) dan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa pemahaman mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda terhadap makna kata "mubazir" sudah baik. Namun secara umum pengetahuan mereka tentang ayat-ayat al-Qur'an yang melarang perilaku mubazir masih terbatas. Diantara ayat-ayat tentang mubazir, mayoritas mahasiswa mengetahui tentang ayat-ayat mubazir pada Surah al-Isra’ ayat 27 dan sangat sedikit mahasiswa yang menyebutkan Surah al-A'raf ayat 63 sebagai referensi mengenai larangan berperilaku mubazir. Divaritas dan keterbatasan pemahaman ini dimungkinkan karena faktor kurang minat dalam membaca, yang menyebabkan mereka tidak mengeksplorasi lebih dalam tentang tema ini dalam literatur, termasuk al-Qur'an. Sedangkan terkait dalam pengamalan ayat-ayat yang berkaitan dengan tabdhir, mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda sering menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari, namun ada juga pengakuan bahwa mereka lalai dalam menerapkannya dan juga disebabkan oleh faktor yang tidak tunggal, antara lain lingkungan sosial, pertemanan, gaya hidup, dan keterbatasan dalam manajemen waktu. Oleh karenanya, pesan-pesan tentang larangan mubazir semestinya hidup di kalangan mahasiswa.