Akta kelahiran merupakan dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap anak sebagai identitas resmi sebagai warga negara Indonesia. Dengan adanya akta kelahiran, seorang anak dapat lebih mudah mengakses layanan publik, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan. Hal ini juga berlaku bagi anak yang lahir tanpa pernikahan resmi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banda Aceh dalam pemberian akta kelahiran bagi anak yang lahir di luar pernikahan resmi, serta untuk mengidentifikasi persyaratan yang diperlukan dalam memperoleh akta kelahiran tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Disdukcapil Kota Banda Aceh menerapkan beberapa strategi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, yaitu: (1) Sumber Daya Manusia: Pembentukan sumber daya manusia yang kompeten dan terlatih dalam pemberian akta kelahiran untuk anak yang lahir tanpa nikah resmi; (2) Sumber Daya Keuangan: Pengalokasian anggaran secara efisien dan memprioritaskan penggunaan dana pada aspek yang paling penting; (3) Teknologi Informasi: Pemanfaatan teknologi informasi untuk mempermudah dan mempercepat proses pengurusan akta kelahiran anak tanpa nikah resmi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Disdukcapil Kota Banda Aceh telah menjalankan strategi yang efektif dalam pemberian akta kelahiran bagi anak yang lahir tanpa pernikahan resmi, serta telah memenuhi dimensi dan indikator yang ditetapkan dalam fokus penelitian.