Limbah cair pasar ikan mengandung kadar bahan organik yang tinggi. Limbah cair yang dihasilkan dari pasar ikan mengandung konsentrasi COD, dan TSS melampaui baku mutu sehingga mempengaruhi sifat kimia dan fisika air, tergantung seberapa besar konsentrasi, durasi, serta komposisi senyawa kimia dan organisme pada perairan tersebut. Salah satu pengolahan limbah cair yang cukup efisien adalah metode koagulasi-flokulasi menggunakan biokoagulan dari cangkang susuh kura (Sulcospira testudinaria). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biokoagulan cangkang susuh kura dan pengaruh variasi kecepatan pengadukan dalam menurunkan kadar parameter pH, COD, TSS, dan kekeruhan pada limbah cair pasar ikan. Penelitian ini menggunakan variasi dosis yaitu 0 g, 10 g, 20 g, 30 g, 40 g, 50 g, 60 g, 70 g, dan 80 g untuk setiap 1 L limbah cair pasar ikan dengan variasi pengadukan cepat 120 rpm dan 150 rpm selama 2 menit dan pengadukan lambat 30 rpm selama 30 menit, dengan waktu pengendapan selama 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis optimum dalam penyisihan kadar COD, TSS, dan kekeruhan berada pada dosis 60 g pada pengadukan 150/30 rpm yaitu penurunan kadar COD mencapai 92,5%, penurunan kadar TSS mencapai 90,2%, dan penurunan kadar kekeruhan mencapai 74,8%. Hal ini menunjukkan bahwa biokoagulan dari cangkang susuh kura (Sulcospira testudinaria) mampu menurunkan kadar parameter pH, COD, TSS, dan kekeruhan pada limbah cair pasar ikan Al-Mahirah.