Ahmad Syifa, 210303113 (2025) Adab Berdoa Nabi Ayyub Dan Zakaria Dalam Al-Quran (Telaah Kitab Tafsīr Al- Munīr QS Al-Anbiyā : 83 Dan QS Maryam : 4). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
![[thumbnail of Membahas tentang adab berdoa Nabi Ayyub dan Zakaria]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
revisi sidang Ahmad-4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (4MB)
![[thumbnail of Membahas tentang adab berdoa Nabi Ayyub dan Zakaria]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
COVER - BAB 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (4MB)
Abstract
Berdoa adalah bagian penting dari ibadah yang mencerminkan penghambaan kepada Allah SWT. Namun dalam kehidupan modern umat seringkali mengabaikan adab dalam berdoa, seperti tergesa-gesa, kurangnya kesabaran, dan keluhan berlebihan. Untuk memberikan teladan, Al-Qur’an mengabadikan doa Nabi Ayyub dalam QS. Al-Anbiyā : 83 dan doa Nabi Zakaria dalam QS. Maryam : 4. Tujuan daripada penelitian ini untuk mengetahui adab berdoa yang terkandung dalam surah dan ayat tersebut dan ditelaah menggunakan kitab Tafsīr al-Munīr oleh Wahbah al-Zuḥaylī. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis peneltian studi kepustakaan dalam mengungkap bagaimana Nabi Ayyub dan Nabi Zakaria berdoa. Pada kajian ini sumber data diperoleh dari kitab Tafsīr al-Munīr karya Wahbah al-Zuḥaylī. Didukung oleh data lainnya sebagai penunjang seperti buku-buku yang membahas perihal doa untuk lebih membantu kegiatan menganalisis. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan teknik membaca dan menganalisis data dengan analisis deskriptif menggunakan teori etika keutamaan dan etika kewajiban. Hasil penelitian menegaskan bahwa Penafsiran Wahbah al-Zuḥaylī dalam Tafsīr al-Munīr QS. Al- Anbiyā : 83 dan QS. Maryam : 4 terkait doa Nabi Ayyub dan Zakaria memberikan panduan yang komprehensif tentang adab berdoa yang dicontohkan oleh Nabi Ayyub dan Nabi Zakaria. Wahbah dalam penafsirannya melihat dari keutamaan pada kandungan surah tersebut serta sejumlah pembahasan yang terkait dalam tiga aspek yaitu, aspek bahasa, aspek tafsir dan penjelasan dan aspek fiqih kehidupan atau hukum-hukum (fiqh al- hayah aw-ahkam). Dari telaah tersebut, ditemukan bahwa doa tidak hanya sekadar permohonan, tetapi juga bentuk penghambaan yang menguatkan hubungan spiritual. Nabi Ayyub dan Nabi Zakaria dalam berdoa meminta dengan menyadari bahwa diri sendiri adalah hamba, meminta tanpa berkeluh kesah berlebih bahkan senantiasa memberi pujian kepada Allah dan dengan rasa hormat tanpa menyebutkan permintaan secara spesifik, meminta kepada Allah dengan menampakkan ketundukan seraya menjelaskan keadaan dengan sifat optimisme kepada Allah serta tidak lupa menyebutkan nikmat- nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.6 Kandungan Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Ahmad Syifa |
Date Deposited: | 24 Feb 2025 08:22 |
Last Modified: | 24 Feb 2025 08:22 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/43568 |