Media dan Ilmu Komunikasi untuk Pengurangan Resiko Bencana yang Efektif dan Berkelanjutan

Kusmawati Hatta, 2020196401 (2014) Media dan Ilmu Komunikasi untuk Pengurangan Resiko Bencana yang Efektif dan Berkelanjutan. "Prosiding" Seminar antara Bangsa Psikologi Kaunseling dari Perspektif Islam. p. 47. ISSN -

[thumbnail of Membahas tentang Media dan Ilmu Komunikasi]
Preview
Text (Membahas tentang Media dan Ilmu Komunikasi)
Prosiding ;Paper for ICAIOS 2014.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (272kB) | Preview
[thumbnail of Membahas tentang Media dan Ilmu Komunikasi]
Preview
Text (Membahas tentang Media dan Ilmu Komunikasi)
Form A dan Form C (Book of Abstrak The 5th Internasional).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (437kB) | Preview

Abstract

Hasil Penelitian terkait konflik yang berkepanjangan terjadi di dalam masyarakat dan peristiwa tsunami di Aceh telah berdampak trauma yang sangat signifikan kepada kalangan remaja Sekolah Menengah Atas, itu artinya bencana besar bagi masyarakat Aceh, karena sebagai penerus bangsa mereka seharusnya lebih kuat fisik maupun mental, akan tetapi apabila mereka trauma maka akan sangat sulit untuk membenahi dan menyerahkan tanggung jawab bangsa dan Negara. Oleh karena itu untuk pengurangan resiko bencana yang lebih besar kepada rakyat Aceh, maka perlu adantya media dan ilmu komunikasi yang efektif dan berkelanjutan untuk penanganan dan pemulihan trauma. Media dan ilmu komunikasi yang berkelanjutan tersebut hanya ada dalam penanganan psokososial yaitu dengan layanan bimbingan dan konseling trauma. Shapio (1999) menyatakan trauma merupakan pengalaman hidup yang mengganggu keseimbangan biokimia dari system pengolahan informasi psikologi otak. Keseimbangan ini menghalang pemrosesan informasi untuk meneruskan proses tersebut dalam mencapai suatu adaptif, sehingga persepsi, emosi, keyakinan dan makna yang diproses tersebut dalam dari pengalaman tersebut “terkunci” dalam system saraf. Cavanagh dalam Mental Health Channel (2004) menyatakan tentang pengertian trauma adalah suatu peristiwa yang luar biasa menimbulkan luka dan perasaan sakit, tetapi juga sering diartikan sebagai suatu lika atau perasaan sakit berat akibat sesuatu kejadian luar biasa yang menimpa seseorang langsung atau tidak langsung, baik luka fisik maupun luka psikis atau setiap orang, sehingga pengaruh dari peristiwa tersebut terhadap perilaku juga berbeda antara seseorang dengan orang lain, anatara satu wilayah dengan wilayah yang lain, antara satu bangsa dengan bangsa yang lain.karena trauma tersebut merupakan luka yang dialami oleh seseorang, akibat dampak suatu peristiwa yang tidak disangka dan sangat menakutkan, seperti ancaman pembunuhan, kemalangan, bencana alam, perang, dan kejadian-kejadian yang dapat membuat korban merasa ketakutan, kebimbangan yang melampau, tertekan dan murung. Peristiwa tersebut dapat menimpa siapa saja di dalam dunia ini, baik yang berumur nol tahun sampai dengan warga manula, apabila tidak dikawal dengan baik dan benar dapat menyebabkan gaguan fisk dan juga psikis, dan gangguan ini bila tidak disembuhkan akan menjadi bencana besar bagi masyarakat Aceh. Oleh karena itu adanya wadah dan pelayanan bimbingan dan konseling trauma yang berkelanjutan di Aceh, merupakan tuntutan yang sangat mendesak pada saat ini, karena dengan komunikasi inilah trauma yang masih dirasakan pasca konflik dan tsunami dapat diatasi sesuai dengan pola hidup dan budaya yang dibangun dalam setiap wilayah. Layanan Nimbingan dan Konseling trauma yang dimaksud adalah melalui pendekatan WERJEM Fasilitator Model. WERJEM adalah singkatan dari Wacth ( Menonton) Exploration (Penerokaan), Reflection (Pemikiran), Justification( Justifikasi), Education( Pendidikan), dan Motivation ( Motivasi). Pendekatan MERJEM fasilitator moel adalah pendekatan yang akan dilakukan di dalam kaonseling untuk memulihkan klien trauma dengan cara mengubah pola cipong yang dimiliki klien dengan pola coping baru.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Konflik, Tsunami, Konseling dengan WERJEM Fasilitator Model
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 370 Education (Pendidikan) > 371 Sekolah dan Aktivitasnya: Pendidikan luar biasa > 371.4 Bimbingan dan Penyuluhan
Depositing User: Kusmawati Hatta
Date Deposited: 07 Aug 2018 06:41
Last Modified: 19 Nov 2018 03:27
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/4357

Actions (login required)

View Item
View Item