Manajemen rantai pasok beras merupakan suatu konsep jaringan perusahaan yang secara bekerja sama untuk menciptakan dan mengantarkan produk sampai ke konsumen tingkat akhir. Begitu pula yang terjadi di CV. Meutuah Baro, sebelum memproduksi beras, ada beberapa tahapan yang dilakukan hingga beras bisa sampai ke konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis manajemen rantai pasok (supply chain) gabah kering dalam meningkatkan produksi dan distribusi beras (study CV. Kilang Padi Metuah Baro Kab. Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh bahwamanajemen rantai pasok dalam meningkatkan produktivitas beras di kilang padi CV. Meutuah Baro diawali dengan membeli gabah padi pada petani dan pedagang pengumpul, yang dilanjutkan dengan pengelolahan sampai dengan mendistribusikan beras pada konsumen akhir. Manajemen distribusi beras yang dilakukan oleh CV. Meutuah Baro untuk memenuhi permintaan konsumen adalah mengirim beras menggunakan satu truck besar yang disediakan khusus untuk mengirim produksi beras ke luar daerah atau luar kota, dan mobil pick up yang disediakan untuk pengiriman skala kecil serta jarak yang masih terjangkau. Manajemen biaya distribusi beras yang dikeluarkan oleh CV. Meutuah Baro mulai biaya bahan baku gabah yaitu sebesar Rp 7.404.704.600, kemudian untuk biaya produksi yaitu sebesar Rp 2.296.812.257, dan biaya distribusi beras hingga ke pedagang adalah sebesar Rp 223.000.000. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk pendistribusian beras dengan jumlah keseluruhan yaitu Rp 6.000.000 dan biaya tenaga kerja yaitu Rp 3.500.000. Biaya tersebut sudah termasuk uang makan selama perjalanan dan biaya untuk penurunan beras oleh tenaga kerja selama berada di luar daerah.