Penelitian ini mengkaji tentang kemampuan membaca Al-Qur’an secara nagham di kalangan disabilitas tuna netra. Secara umum membaca Al-Qur’an secara nagham tidak terlepas dari kaidah bacaan yang baik dan benar. Nagham adalah melantunkan bacaan Al-Qur’an dengan seni atau irama yang indah dan suara yang merdu. Dalam hal ini, untuk melantunkan bacaan yang indah, kaidah bacaan sebagai landasan utama yang harus diperhatikan irama/seni harus mengikuti kaidah bacaan. Karenanya, para qari/qariah harus dapat menerapkan kedua unsur tersebut dalam bacaannya. Namun dalam perkembangannya banyak ditemukan para qari/qariah yang belum menerapkan kaidah bacaan tahsin degan benar. Akibatnya bacaan nagham menjadi tidak indah dan merusak makna ayat yang dibaca. Di lembaga RSBM diantara programnya adalah pembelajaran nagham dengan fokus permasalahan dirumuskan Bagaimana praktek pembelajaran nagham di kalangan disabilitas tuna netra di RSBM dan Bagaimana kendala dan solusi dalam pembelajaran nagham di kalangan disabilitas tuna netra di RSBM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktek pembelajaran nagham di kalangan disabilitas tuna netra dan kendala dan solusi dalam pembelajaran naghamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapuun hasil penelitian adalah praktek pembelajaran di RSBM ditempuh 2 tahap yaitu dibekali dengan kaidah bacaan tahsin kemudian kaidah nagham. Dilakukan masing-masing satu kali dalam seminggu. Kendala yang dihadapi beragam baik dari kurang penguasaan kaidah bacaan tahsin yang membuat bacaan nagham tidak bagus. Penguasaan iramanya yang belum memadai serta tidak dapat menyinkronkan antara suara dan lagu atau juga nafas yang kurang mendukung. Solusi dari semua sura dan lagu tersebut membutuhkan latihan yang terus menerus.