Khairul Akhyar, 180103029 (2025) Penjatuhan Hukuman Peminum Khamar Melalui Pembuktian Bau Mulut (Studi Perbandingan Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi’i). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
![[thumbnail of Membahas tentang hukuman peminum khamar]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Khairul Akhyar, 180103029 (2025) cover -Bab I.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB)
![[thumbnail of Membahas tentang hukuman peminum khamar]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Khairul Akhyar, 180103029 (2025).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (6MB)
Abstract
Minuman keras adalah minuman yang dapat memabukkan dan menghilangkan kesadaran akal baik sedikit maupun banyak. Pembuktian bau mulut melalui kesaksian, pengakuan serta qarinah. Qarinah terdiri dari bau mulut, muntah, dan mabuk. Terjadi perbedaan pendapat mazhab Maliki dan mazhab Syafi’i tentang pembuktian bau mulut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana pandangan mazhab Maliki dan mazhab Syafi’i tentang penjatuhan hukuman peminum khamar melalui pembuktian bau mulut dan sebab-sebab perbedaan pendapat mazhab Maliki dan mazhab Syafi’i tentang penjatuhan hukuman peminum khamar melalui pembuktian bau mulut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini melalui studi perpustakaan bersifat kualitatif. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif-komparatif. Berikut hasil dari penelitian ini adalah mazhab Maliki bahwa bau mulut dari peminum khamar dapat dijadikan alat bukti untuk menjatuhkan hukuman karena menyakinkan dirinya telah meminum khamar serta dikuatkan dengan kesaksian dua orang laki-laki yang adil. Sedangkan menurut mazhab Syafi’i bahwa bau mulut bagi peminum khamar tidak dapat digunakan sebagai alat bukti untuk menjatuhkan hukuman karena bau tersebut mengandung unsur syubhat. Sebab- sebab perbedaan pendapat mazhab Maliki dan mazhab Syafi’i tentang pembuktian bau mulut yakni mengenai status bau mulut sebagai alat bukti atau tidak, mazhab maliki memasukkan bau mulut sebagai pembuktian dalam jarimah khamar, sedangkan mazhab syafi’i tidak memasukkan bau mulut sebagai pembuktian dalam jarimah khamar. Penggunaan dalil yang berasal dari perbuatan sahabat yakni Umar bin Khattab dan hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Daraquthni tentang perkara syubhat mengenai pembuktian bau mulut bagi peminum khamar
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.8 Fiqih dan Berbagai Firman |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Khairul Akhyar |
Date Deposited: | 07 Mar 2025 03:16 |
Last Modified: | 07 Mar 2025 03:16 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/43666 |