PENETAPAN AHLI WARIS DALAM MASYARAKAT GAYO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah)

Suci Munawarah, 231010014 (2025) PENETAPAN AHLI WARIS DALAM MASYARAKAT GAYO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah). Masters thesis, Pascasarjana UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Penetapan ahli waris, masyarakat Gayo, hukum Islam dan hukum adat] Text (Penetapan ahli waris, masyarakat Gayo, hukum Islam dan hukum adat)
03-FULL--TESIS MAWARIS.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)
[thumbnail of Penetapan ahli waris, masyarakat Gayo, hukum Islam dan hukum adat] Text (Penetapan ahli waris, masyarakat Gayo, hukum Islam dan hukum adat)
03-FULL - TESIS MAWARIS-1-52.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Judul
: Penetapan Ahli Waris pada Masyarakat Gayo Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah)
Nama : Suci Munawarah
NIM : 231010014
Pembimbing I :Prof. Dr. Husni Mubarak, Lc, Ma
Pembimbing II : Dr. Jamhuri, M. Ag
Kata Kunci : Penetapan ahli waris, masyarakat Gayo, hukum Islam dan hukum adat
Ahli waris dalam hukum Islam merupakan hal yang sangat esensi dan penting sehingga Al-Qur’an telah menyebut siapa-siapa orang yang berhak mendapat warisan serta bagian yang diterima yaitu dalam surah an-Nisa’ ayat 11 dan 12. Dalam ilmu mawaris ketentuan diatas disebut dengan furudhul muqaddarah artinya yaitu orang-orang yang bagiannya sudah ditentukan secara jelas dan pasti. Selain furudhul muqaddarah ada juga yang disebut dzawil arham. Dalam adat masyarakat Gayo ada ketentuan-ketentuan tentang penetapan ahli waris yang dari sisi ketentuan dan penetapannya tidak sama dengan apa yang ditentukan dalam furdul muqaddarah, tidak sama yang dimaksud adalah boleh jadi penetapan harta warisan dalam adat masyarakat Gayo berbeda dengan pembahagian dalam furudhul muqaddarah. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana penetapan ahli waris pada masyarakat Gayo Kabupaten Bener Meriah, bagaimana alasan masyarakat Gayo dalam menetapkan ahli waris, bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap penetapan ahli waris dalam masyarakat Gayo. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan tidak hanya bertujuan untuk mendalami praktik waris di masyarakat Gayo, tapi juga untuk bermuara pada sudut pandang tentang bagaimana kedua sistem hukum antara hukum adat dan hukum Islam dapat berjalan berdampingan dalam menghadapi perubahan sosial dan dinamika hukum yang berkembang dalam masyarakat suku Gayo. Untuk menjawab penelitian diatas penulis menggunakan metode penelitian yaitu yuridis empiris dengan pendekatan sosio-legal research dengan menggunakan analisis deskriptif. Kemudian teori yang digunakan adalah teori maslahah menurut al-Thufi dimana beliau berpendapat bahwa semua ayat Al-Qur'an adalah zanni terkecuali masalah ibadah. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi mendalam dengan berbagai informan termasuk masyarakat-masyarakat dan Lembaga-lembaga yang mendukung berjalanya penelitian ini. Temuan penelitian ini yaitu masyarakat Gayo dalam penetapan ahli waris dan pembagian harta warisan lebih menggunakan pertimbangan adat, yang pertama adalah sistem kekeluargaan dan sistem perkawinan yang digunakan adalah sistem kekeluargaan patrilineal dan sistem perkawinan eksogami. Perkawinan eksogami yaitu harus menikah dengan
xv
luar klan/belahnya yaitu bagi pihak perempuan disebut dengan perkawinan juelen bagi pihak laki-laki dan perkawinan angkap bagi pihak perempuan. Dari sistem perkawinan tersebut berkaitan dengan hak dan bagian ahli waris lainya, seperti hak waris ayah dan ibu, hak waris anak perempuan yang sudah menikan dan hak waris anak laki-laki yang menikah angkap. Kemudian nilai-nilai adat yang digunakan sebagai pedoman berperilaku dalam menyelesaikan kasus hukum pada masyarakat Gayo untuk mendapatkan penyelesaian yang berkeadilan dan kebersamaan yaitu mengandung nilai-nilai adat seperti setie (kesetiaan), semayang/gemasih (kasih sayang) dan genap mupakat (musyawarah). Penetapan ahli waris dalam masyarakat Gayo hampir tidak pernah membicarakan angka secara sistematis dan tidak ada ketentuan yang pasti dalam penetapan ahli waris, artinya yaitu selalu menyesuaikan dengan kondisi dan pertimbangan-pertimbangan kemaslahatan yang ditinjau dari hukum Islam melalui teori al-Thufi al-maslahah terhadap penetapan ahli waris dalam masyarakat Gayo.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.4 Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat > 2X4.42 Ahli Waris
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Hukum Keluarga
Depositing User: suci Munawarah
Date Deposited: 11 Mar 2025 03:37
Last Modified: 11 Mar 2025 03:37
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/43687

Actions (login required)

View Item
View Item