Aceh Selatan memiliki kekayaan tradisi dan budaya lokal yang membutuhkan fasilitas yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pameran, tetapi juga merefleksikan kekayaan warisan budayanya. Perancangan Museum Sejarah dan Galeri Seni Aceh Selatan bertujuan untuk memperkuat upaya pelestarian dan promosi budaya setempat dengan menampilkan koleksi seni dan artefak lokal, serta menyediakan ruang untuk program pendidikan dan acara budaya. Desain yang diajukan bertujuan menciptakan sebuah landmark yang mencerminkan karakteristik unik wilayah ini dan memenuhi standar fungsional modern dengan mengusung konsep yang mencakup penggunaan material lokal, teknik konstruksi berkelanjutan, serta integrasi elemen desain yang sesuai dengan iklim dan konteks budaya Aceh Selatan. Oleh karena itu, dalam perancangannya, Museum Sejarah dan Galeri Seni Aceh Selatan akan menerapkan konsep Arsitektur Neo Vernakular.

Arsitektur neo vernakular mengadaptasi prinsip-prinsip desain tradisional yang telah ada, namun dengan sentuhan modern untuk memenuhi kebutuhan fungsional dan estetika masa kini. Perancangan ini akan memanfaatkan material lokal, teknik konstruksi tradisional, dan desain yang mempertimbangkan iklim serta konteks budaya Aceh Selatan. Dengan pendekatan ini, diharapkan bangunan tersebut akan memberikan pengalaman yang mendalam dan mendidik bagi pengunjung, sekaligus merayakan dan melestarikan warisan budaya Aceh Selatan.