Muhammad Fauzan, 180305096 (2025) Pro-Kontra Wahabi Di Gampong Pulo Raya Pidie. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.
![[thumbnail of Pro-Kontra Wahabi Di Gampong Pulo Raya Pidie]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Muhammad Fauzan, 180305096, FUF, SA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB)
![[thumbnail of Pro-Kontra Wahabi Di Gampong Pulo Raya Pidie]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
COVER - BAB 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB)
Abstract
Paham wahabi di Aceh mulai hangat diperbincangkan menyusul parade aswaja yang digelar pada 10 September 2015, dimana pada saat itu ratusan masyarakat mulai menanamkan dirinya sebagai gerakan aswaja untuk melakukan demonstrasi di Banda Aceh. Adapun yang menjadi tuntutan tersebut adalah melarangnya wahabi berkembang di Aceh, dikarenakan paham tersebut adalah salah satu aliran sesat yang dapat membahayakan aqidah ummat Islam di Aceh dan yang menjadi massa pada saat itu adalah kebanyakan santri dari dayah-dayah yang ada di Aceh. Rumusan masalah pada penelitian ini pro-kontra antar kelompok wahabi dengan masyarakat Gampong Pulo Raya dan upaya penyelesaian konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menghasilkan data berupa analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan mencari sumber data yang valid. Hasil penelitian menunjukan padangan masyarakat yang mengikuti paham aswaja Gampong Pulo Raya menganggap istilah Salafi-Wahabi merupakan gerakan yang menyimpang dari syariat Islam. Sehingga mengakibatkan konflik antar masyarakat dan tokoh agama dari paham salafi dan paham ASWAJA. Awal mula konflik muncul pada tahun 2013 karena masyarakat saling menjatuhkan satu sama lain. Puncak konflik terjadi pada tahun 2014 dimana terjadi demo di depan Masjid Baitul Rahmah sehingga penutupan masjid Baitul Rahmah. Akibat dari konflik yang terjadi adanya perpecahan dimasyarakat sehingga mengharuskan pemerintah daerah melakukan mediasi yang membuahkan hasil dimana masyarakat kelompok salafi dapat kembali melaksanakan ibadah di Masjid Baitul Rahmah dan lainnya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X7 Filsafat dan Perkembangan > 2X7.4 Pemurnian dan Pembaharuan Pemikiran |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Sosiologi Agama |
Depositing User: | Muhammad Fauzan |
Date Deposited: | 14 Apr 2025 03:10 |
Last Modified: | 14 Apr 2025 03:10 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/43968 |