Di antara kekuatan masyarakat, perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mengisi sistem pemerintahan untuk mewujudkan kehidupan yang adil dan inklusif. Partisipasi perempuan sangat diharapkan sebagai upaya dari terbukanya peluang bagi perempuan dalam bersuara dan terus menunjukkan eksistensinya dan pandangan dari beberapa tokoh agama dirasa berpengaruh besar dalam mempengaruhi opini dari masyarakat terhadap perempuan yang berpolitik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan para ulama Aceh melihat partisipasi perempuan dalam politik Aceh saat ini dan pengaruh mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan, serta menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Proses analisis data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pengurangan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi politik perempuan di Aceh semakin terlihat dan terbuka dan tidak ada pandangan dari para ulama yang melarang perempuan dalam berpolitik ataupun menjadi kepala negara. Fatwa yang muncul dalam masyarakat biasanya hanya pada masa Pemilu dan juga dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau politik uang.