Penggunaan cadar dalam Islam memiliki nilai etis yang kuat sebagai bagian dari identitas dan komitmen terhadap ajaran agama. Namun, di era digital, penggunaan cadar di media sosial mengalami pergeseran makna dan nilai etis. Skripsi ini meneliti bagaimana cadar yang sebelumnya dipandang sebagai simbol kesalehan dan kesederhanaan mengalami pergeseran dalam konteks media sosial, serta faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pandangan mahasiswa UIN Ar-Raniry terhadap fenomena perkembangan era digital pada masa sekarang dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai etis Islam pada penggunaan cadar di media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teologis dan aspek normatif, dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi kemudia data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cadar di media sosial tidak lagi sekadar sebagai bentuk kepatuhan terhadap ajaran Islam, tetapi juga menjadi sarana ekspresi diri, branding personal, bahkan komodifikasi dalam industri digital.