Tujuan penelitian ini untuk menganalisis proses transformasi organisasi Front pembela islam menjadi Front persaudaraan islam aceh terutama di kota Lhokseumawe. serta penerapan social politik dari peruabahan tersebut, transformasi ini terjadi sebagai respon atas pembubaran FPI secara Nasional oleh pemerintah pada akhir 2020. Kemudian diikuti dengan inisiatif para mantan anggota simpatisan FPI untuk membentuk organisasi baru yang Bernama Front persaudaraan islam yang sekarang berfokus pada kemanusiaan dan dakwah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara lebih medalam kepada tokoh-tokoh FPI, serta analisis dengan menggunakan dokumen yang di dapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi ini bukan hanya perubahan nama, tetapi juga pada orientasi gerakan, struktur organisasi dan strategi pendekatan kepada Masyarakat. FPI di Lhokseumawe juga menekan nilai-nilai persaudaraan, dakwah dan keterlibatan aktif dalam Kegiatan sosial, berbeda dengan FPI yang sebelumnya di kenal dengan konfrontatif. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan organisasi FPI merupakan bentuk adaaptasi strategis terhadap tekanan eksterna; sekaligus usaha untuk mempertahankan eksistensi di Tengah Masyarakat. Transformasi ini juga menceriminkan dinamika gerakan islam kontemporer di Indonesia yang terus berkembang sesuai dengan konteks politik dan sosial di Indonesia