Baitul Mal Aceh memiliki aparatur dari kalangan PNS dan non PNS, yang harus berkolaborasi sebagai ‘amil untuk penyaluran zakat. Namun secara kinerja, status pekerja dari PNS dan non PNS ini memiliki perbedaan kontribusi terutama dari beban kerja, kompensasi, dan tanggung jawab dalam penyaluran zakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penetapan tugas dan pekerja di kalangan staf PNS dan non-PNS, untuk meneliti tugas pokok dan fungsi para pekerja pengelolaan zakat dari kalangan ASN dan non ASN apa dibagi sama rata, serta implementasi konsep ‘amil berdasarkan fiqh Islam. Metode penelitian riset ini dengan menggunakan pendekatan yuridis-empiris, dan jenis penelitian deskriptif analisis serta teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan tugas bagi PNS dan non-PNS dilakukan melalui rapat kerja yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pimpinan Baitul Mal Aceh, kepala seksi, dan staf operasional, pembagian tugas dilakukan berdasarkan kebutuhan program dan kemampuan masing-masing individu. Dalam praktiknya, terdapat perbedaan tugas pokok dan fungsi antara ASN dan non-ASN di Baitul Mal Aceh. ASN lebih banyak berperan dalam aspek perencanaan strategis, pengambilan keputusan, dan pengawasan administratif, sedangkan non-ASN lebih terlibat dalam implementasi teknis pada pendistribusian zakat, pendataan mustahiq, serta pengawasan langsung pada pelaksanaan program di lapangan. Dari perspektif konsep ‘amil, penelitian ini menemukan bahwa prinsip-prinsip fiqh Islam telah menerapkan manajemen terstruktur dengan pembagian tugas berbasis kompetensi. Setiap personil PNS dan Non PNS penting melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, jujur dan amanah dalam pengelolaan zakat. Penguatan kompetensi ‘amil dari kalangan PNS dan non-PNS melalui pelatihan dan pengembangan yang berbasis syari’ah perlu menjadi prioritas utama untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat di Baitul Mal Aceh.