Istri Sebagai Pencari Nafkah Utama Di Pasar Pajak Pagi Desa Lawe Khutung Kabupaten Aceh Tenggara Menurut Penafsiran Surah Al-Baqarah Ayat 233

Deka Fepriani, 210303042 (2025) Istri Sebagai Pencari Nafkah Utama Di Pasar Pajak Pagi Desa Lawe Khutung Kabupaten Aceh Tenggara Menurut Penafsiran Surah Al-Baqarah Ayat 233. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of membahas tentang istri sebagai pencari nafkah utama] Text (membahas tentang istri sebagai pencari nafkah utama)
Bismillah Revisi SIDANG DEKA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (7MB)
[thumbnail of membahas tentang istri sebagai pencari nafkah utama] Text (membahas tentang istri sebagai pencari nafkah utama)
SKRIPSI DEKA BAB 1 repository.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (7MB)

Abstract

Fenomena istri sebagai pencari nafkah utama semakin banyak ditemukan, termasuk di Pasar Pajak Pagi, Kabupaten Aceh Tenggara. Islam mengajarkan bahwa kewajiban menafkahi itu terletak pada suami, akan tetapi realitanya, banyak istri yang mengambil tanggung jawab tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemahaman perempuan mengenai tanggung jawab nafkah di dalam Al-Quran, serta untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi mereka menjadi pencari nafkah utama. Metode yang digunakan peneliti ialah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi lapangan. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap istri yang berjualan di Pajak Pagi dan mereka merupakan tulang punggung keluarga. Menganalisis data di penelitian ini menggunakan beberapa tahapan seperti reduksi data, penyajian data, serta penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas istri yang menjadi pencari nafkah utama memahami bahwa tanggung jawab menafkahi keluarga itu ada pada suami, Pemahaman ini selaras pada sudut pandang tafsir, surah Al-Baqarah ayat 233 yang menegaskan bahwa seorang ayah bertanggung jawab menafkahi keluarganya. Meskipun mereka memahami tanggung jawab nafkah ada pada suami, mereka tetap menjalankan peran ini karena berbagai faktor. Dalam perspektif Islam, kondisi ini tidak sepenuhnya bertentangan dengan ajaran agama selama istri mendapatkan izin dari suami dan tetap menjalankan kewajiban dalam rumah tangga. Sebagian besar informan merasa terbebani dengan peran ini, namun ada pula yang menerima dengan ikhlas.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.36 Hak dan Kewajiban Suami Isteri, termasuk Nafakah
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Deka Fepriani
Date Deposited: 22 Apr 2025 09:35
Last Modified: 22 Apr 2025 09:35
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/44210

Actions (login required)

View Item
View Item