Pengembangan sub sektor perikanan perlu diarahkan untuk meningkatkan peran dalam menciptakan keterkaitan dengan sektor yang lain melalui peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan, serta keterkaitan yang kuat dengan sektor yang lain baik keterkaitan ke depan maupun ke belakang, yang pada akhirnya akan menumbuhkan kegiatan perekonomian. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Berapa besar potensi Sub sector perikanan Provinsi Aceh tahun 2017-2023? (2) Berapa besar nilai distribusi PDRB provinsi Aceh pada 2017-2023 dari Sub sektor perikanan? (3)Berapa besar potensi subsektor perikanan terhadap pengembangan perekonomian di Provinsi Aceh pada Tahun 2017-2023?. Penelitian ini menggunakan paradigma kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian dengan analisis Location Quotient,dan Shift share. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BPS berupa PDB Indonesia dan PDRB Aceh tahun 2017-2023 dalam kurun rentang watu tujuh tahun. Hasil penelitian ini yaitu (1) Nilai LQ subsektor perikanan Aceh rata-rata mencapai 1,98 selama 2017–2023, menunjukkan bahwa sektor ini merupakan sektor basis yang berperan lebih besar di Aceh dibandingkan secara nasional. Analisis Shift-Share mencatat kontribusi total sebesar 7.452,34, menegaskan potensinya dalam mendukung ekonomi daerah. (2) Subsektor perikanan mengalami pertumbuhan signifikan dengan nilai pergeseran bersih sebesar 3.564,34, ditopang oleh pertumbuhan sektor (Nij: 3.888), bauran industri (Mij: 2.298,44), dan keunggulan kompetitif (Cij: 1.265,90). Hasil Tipologi Klassen menempatkannya di Kuadran I, yang berarti sektor ini berkembang pesat dan memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Aceh. (3) Nilai LQ yang tinggi dan hasil Shift-Share yang positif menunjukkan bahwa subsektor perikanan memiliki daya saing tinggi dan potensi ekspor. Dengan dukungan kebijakan dan infrastruktur, sektor ini dapat menjadi penggerak utama ekonomi Aceh.