Zakat fitrah berperan besar dalam memenuhi kebutuhan konsumtif dan produktif masyarakat. Mayoritas masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar mengeluarkan zakat fitrah dengan makanan pokok berupa beras, namun kini muncul pertanyaan mengenai keabsahan dan keefektifan pengeluaran zakat fitrah dengan beras atau uang karena alasan kemudahan dan pertimbangan uang lebih bermanfaat dan lebih praktis untuk dibelanjakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembayaran zakat fitrah di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, dan untuk menganalisis maṣlaḥah pengeluaran zakat fitrah antara makanan pokok dan uang di Banda Aceh dan Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode induktif, penyajian dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota Banda Aceh mengeluarkan zakat fitrah dengan makanan pokok, meskipun demikan ada juga yang mengeluarkan dengan uang yang dihargakan dari makanan pokok dengan berpedoman pada mazhab Hanafi. sedangkan mayoritas masyarakat Aceh Besar hanya mengeluarkan zakat fitrah dengan makanan pokok berupa beras. Pengeluaran zakat fitrah dengan makanan pokok dapat dikatagorikan maṣlaḥah mu’tabarah ḍaruriyyah dalam memelihara agama dan jiwa. Oleh karena itu, Zakat Fitrah memiliki peran penting dalam menjaga kepentingan umum, menjamin kesejahteraan dan mendapatkan nilai ibadah yang sempurna di dunia dan akhirat